Nggak nyangka Google sudah merilis sistem operasi Android 5.0 Lollipop pada bulan kemarin tanggal 15, 2014, Penantian akan kehadiran resmi sistem operasi Android terbaru telah selesai, akhirnya Google telah merilis sistem operasi teranyarnya itu ke publik. Sistem operasi yang juga disebut sebagai Android 5.0 itu akhirnya mendapatkan nama resmi sebagai ‘Lollipop’.
Tidak hanya itu, Google juga telah merilis perangkat smartphone Nexus 6 hasil kolaborasi dengan Motorola, smartphone ini masuk ke dalam kategori phablet (smartphone dan tablet) karena memiliki ukuran layar 6 inci, sedangkan perangkat tablet Nexus 9 juga resmi diumumkan sebagai hasil kolaborasi dengan vendor smartphone asal Taiwan yakni HTC.
Nah Android 5.0 Lollipop ini sebenarnya adalah versi final dari Android L yang diperkenalkan di ajang Google I/O Conference yang digelar beberapa waktu lalu. Konon Android 5.0 Lollipop ini adalah update terbesar dalam sepanjang sejarah pengembangan sistem operasi Android.Ini berarti perubahan yang dibawa sangat signifikan dong ya? Ya iyalah saya saja masih menggunakan Android 4.0 Ice Cream Sandwich di Xperia Sola... Boro-boro Android 5.0 Lollipop, lha Android Jelly Bean dan Android KitKat aja belum nyicip
Sistem operasi Android 5.0 Lollipop menawarkan perubahan yang cukup signifikan dari sistem Android versi sebelumnya antara lain:
Material Design
Android 5.0 Lollipop hadir dengan desain gaya baru yang menggunakan konsep yang terinspirasi dari kertas dan tinta. Konsep desain baru yang digunakan oleh Android 5.0 Lollipop ini disebut dengan Material Design. Tampilan Android 5.0 Lollipop terlihat lebih bersih, flat, dilengkapi animasi baru, efek shadow, dan efek 3D. tampilan dengan konsep Material Design ini yang bikin saya penasaran dengan Android 5.0 Lollipop. Saya sudah liat beberapa screenshot aplikasi yang sudah menggunakan konsep Material Design, ternyata keren juga. Bahkan aplikasi Textra SMS yang saya gunakan di Xperia Ray sudah menggunakan Material Design ini.
ART Runtime
Perubahan yang paling signifikan dari Android 5.0 Lollipop yang tak terlihat oleh pengguna adalah penggunanan ART runtime yang menggantikan Dalvik yang selama ini digunakan pada Android versi sebelumnya. Dalvik menggunakan konsep Just-in-Time, yang mana kode aplikasi dikompilasi saat dijalankan. Sedangkan ART menggunakan konsep Ahead-of-Time yang mana proses kompilasi dari kode aplikasi dilakukan saat instalasi, sehingga proses instalasi akan lebih lama dan memakan memori yang lebih banyak. Kendati demikian, performa saat menjalankan aplikasi akan meningkat secara dramatis.
Saya sendiri sebenarnya nggak begitu paham dengan istilah Dalvik cache atau ART Runtime ini, hehehehehe… Tapi secara logika memang ART bakal lebih cepat karena kode aplikasi sudah dilakukan sejak awal instalasi, jadi ketika dia dipanggil atau dijalankan, prosesor tinggal eksekusi aja dan aplikasi muncul dah. Bandingkan dengan si Dalvilk yang mana kode aplikasi bakal dikompilasi saat dijalankan saja. Jadi setiap pengguna jalanin aplikasi, prosesor musti kompilasi dulu tuh aplikasi, baru dieksekusi dan muncul dah aplikasi itu. Maka dari itu ART runtime bakal jauh lebih cepat meski makan lebih banyak memori. CMIIW
Project Volta
Kalau di Android Jelly Bean kita kenal Project Butter yang merupakan salah satu upaya Google membuat sistem operasi menjadi lebih responsif dan kita juga kenal Project Svelte yang digunakan oleh Android KitKat dalam rangka memangkas konsumsi resource agar dapat berjalan di perangkat dengan spesifikasi rendah atau low-end. Maka di Android 5.0 Lollipop ini kita akan diperkenalkan dengan Project Volta yang diklaim mampu meningkatkan daya tahan baterai hingga 20%! Wah lumayan ini, selama ini smartphone Android memang tak bisa lepas dari baterai yang boros. Saya harap Project Volta ini bisa menjadi solusi agar perangkat Android kelak bisa lebih hemat baterai.
Seperti apa cara kerja Project Volta? Google menggunakan konsel Lazies First, yakni mendorong pengembang aplikasi untuk menjadwalkan tugas-tugas yang tidak mendesak pada bagian akhir. Google memperkenalkan JobScheduler bagi para pengembang untuk memudahkan penjadwalan tugas-tugas aplikasi. Target Google adalah menghemat konsumsi daya pada perangkat dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop melalui Project Volta ini hingga 20%. Hal ini merupakan dampak penggunaan konsep Lazies First yang menunda tugas-tugas ringan yang tidak mendesak untuk dikumpulkan menjadi satu untuk di eksekusi, sehingga dapat menghemat konsumsiresource perangkat.
Dukungan Prosesor 64-bit
Sisitem operasi Android 5.0 Lollipop ini telah mendukung arsitektur 64-bit untuk mengakomodasi perkembangan prosesor dan aplikasi 64-bit di masa depan. Android 5.0 Lollipop mendukung banyak arsitektur 64-bit, yakni ARMv8 64-bit, AMD64/x86-64, dan MIPS64. Dukungan prosesor dan arsitektur 64-bit ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Android 5.0 Lollipop secara signifikan dan mendukung penggunaaan memori RAM hingga lebih dari 4GB. Wah ganas nih, bisa jadi nanti smartphone dan phablet Android kelas atas di masa depan bakal dibekali dengan memori RAM sebesar 4GB, 5GB, 6GB, atau bahkan 8GB?
KAPAN ANDROID 5.0 LOLLIPOP DIRILIS KE PASAR?
Kalo ngomongin kapan sistem operasi Android 5.0 Lollipop dirilis, yah kemarin itu udah resmi dirilis, hahahahaha… Smartphone Nexus 6 dan tablet Nexus 9 menjadi perangkat pertama yang menggunakan sistem operasi Android 5.0 Lollipop. Bagi yang menggunakan smartphone flagship seperti Galaxy S4, Galaxy S5, Sony Xperia Z2, dan sebagainya, rilis update tergantung vendor masing-masing gan Bagi yang menggunakan keluarga Nexus, dipastikan bakal dapat update Android 5.0 Lollipop ini lebih awal. Ini ada cuplikan waktu rilisnya android L dan Review fitur-fitur barunya.
Update versi lollipop Versi 5.1
Belum lagi rata distribusi update Android 5.0 Lollipop, Google dikabarkan PocketNow, Kamis (13/11/2014), sudah menggarap update terbaru sistem operasi Android 5.1 dengan beragam perbaikan. Desas-Desus pengerjaan Android 5.1 ini pertama kali muncul setelah secara tidak sengaja terlihat ketika ketika Google memberikan presentasi di acara pengembang di Belanda dimana dibeberkan beberapa referensi untuk Android Lollipop MR1.
Sebagai informasi, MR1 biasanya digunakan sebagai sebutan untuk rencana proyek pengembangan Android tahap pertama, dalam hal ini kemungkinan besar mengacu pada Android 5.1.
Tentu saja tidak ada jaminan bahwa hal itu akan benar-benar terjadi, tetapi berdasarkan pengalaman sebelumnya besar kemungkinan kabar tersebut bukan sekedar isapan jempol belaka.
Sebenarnya jika dipikir-pikir hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Masih ingat ketika iOS 8 dirilis? Baru beberapa hari sudah ada pembicaraan tentang update iOS 8.1 yang tidak hanya ditujukan guna memperbaiki beberapa bug tetapi juga termasuk peningkatan kinerja dan fitur baru, yang tentu kita semua harapkan akan berlaku pula di Android 5.1 ini.
Salah satu fitur yang mungkin akan diperkenalkan di Android 5.1 adalah fitur "Hands-free" yang sempat diperbincangkan oleh beberapa media tempo hari. Fitur ini mirip dengan kontrol touchless perangkat Moto X dimana pengguna dapat berbicara langsung ke ponsel mereka, tanpa menyentuh perangkat.
Sayangnya. belum ada satu patah kata pun dari Google terkait rumor ini, jadi kita tunggu saja kabar selanjutnya.
Salah satu fitur yang mungkin akan diperkenalkan di Android 5.1 adalah fitur "Hands-free" yang sempat diperbincangkan oleh beberapa media tempo hari. Fitur ini mirip dengan kontrol touchless perangkat Moto X dimana pengguna dapat berbicara langsung ke ponsel mereka, tanpa menyentuh perangkat.
Sayangnya. belum ada satu patah kata pun dari Google terkait rumor ini, jadi kita tunggu saja kabar selanjutnya.
*Dari Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar