Era kejayaan industri smartphone yang telah berlangsung dalam 3-5 tahun belakangan akan segera berlalu. Suatu era industri baru sedang lahir di mana AC, kulkas, mesin cuci, lampu rumah, sikat gigi dan banyak perangkat sehari-hari lainnya akan memiliki konektivitas nirkabel seperti WiFi, Bluetooth atau RFID sehingga penggunanya dapat memonitor dan mengendalikan perangkat tersebut dari jarak jauh.
Perkenalkan “Internet of Things”, suatu industri yang diprediksi akan menghubungkan lebih dari 25 milliar perangkat sehari-hari dari seluruh dunia dan bernilai sekitar US$7,1 triliun (sekitar Rp8.950 triliun) pada tahun 2020. Produsen smartphone terbesar dunia saat ini sudah mengatakan bahwa 90% perangkat mereka pada tahun 2017 akan fokus pada industri ini.
Potensi industri “Internet of Things” yang sangat menjanjikan tersebut bukan tanpa resiko. Fondasi “Internet of Things” adalah pengumpulan data yang kemudian ditarik ke smartphone, tablet, laptop atau perangkat sejenis dengan berbagai sistem operasi berbeda lalu sebagaian data terkirim ke server beberapa produsen perangkat berbeda. Masih ingat bagaimana peretas menembus sistem keamanan Sony beberapa waktu lalu? Jika server perusahaan sebesar itu yang tentu memiliki tim keamanan profesional dapat dijebol oleh peretas, bagaimana keamanan pengguna biasa nanti?
Saat peluncuran Mi Note dan Mi Note Pro di Beijing, Tiongkok beberapa waktu lalu, co-founder dan CEO Xiaomi Lei Jun turut memberikan pandangannya tentang “Internet of Things” dan bagaimana Xiaomi berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem terbuka bagi perangkat peralatan rumah tangga pintar yang dapat terintegrasi dengan perangkat Mi; sebuah sistem terintegrasi yang dapat dikendalikan melaluismartphone Xiaomi.
Lei menambahkan bahwa industri smart device memiliki 3 tantangan utama, di antaranya adalah kerumitan dalam mengatur peralatan rumah tangga melalui smartphone, setiap peralatan membutuhkan aplikasi terpisah dan sistem ini membutuhkan investasi yang besar pada sistem infrastruktur cloud.
Untuk menghadapi beberapa tantangan ini, Xiaomi telah mengembangkan modul pintar yang dijual kepada mitra manufaktur Xiaomi. Aplikasi Mi Home akan membantu menghubungkan semua peralatan dengan aplikasi tunggal.
Sementara itu, Xiaomi juga mengembangkan cloud service (layanan online storage) serupa bagi perangkat peralatan rumah tangga pintarnya. Selama 2014, Xiaomi telah berinvestasi di 25 perusahaan perangkat keras dan akan terus meluncurkan produk populer seperti Mi Band, Mi Air Purifier dan Xiaomi Smart Camera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar